Kode-kode pada Velg
Bahasa velg umumnya lebih sederhana
dibanding bahasa ban. Sebagai contoh: Sebuah velg tertera kode 7 1/2 (7.5) x 17
kemudian 4/114.3 dan ET +40.
Angka 7.5 pada rangkaian kode 7.5 x 17 merupakan lebar velg dalam satuan inci sementara angka 17 merupakan diameter velg dalam satuan inci. Arti angka 7.5 x 17 berarti velg memiliki lebar 7,5 inci dengan diameter 17 inci.
Rangkaian kode 4/114.3 merupakan kode untuk menunjukkan jumlah baut yaitu 4 baut dan 114.3 merupakan kode untuk PCD (Pitch Circle Diameter) yaitu diameter pola lingkaran posisi baut dalam satuan milimeter. Jadi jika ada kode 5/112, berarti velg tersebut memiliki 5 lubang baut dengan PCD 112 mm.
Kode ET merupakan ukuran offset velg. Velg memiliki dua bibir yaitu bibir luar dan bibir dalam. Jika dudukan baut velg berada tepat di tengah-tengah antara bibir luar dan bibir dalam (centerline) berarti velg memiliki offset 0.
Posisi dudukan baut velg semakin ke arah luar berarti velg memiliki offset positif demikian pula sebaliknya jika posisi dudukan roda cenderung lebih ke arah dalam berarti negatif. Jadi jika pada velg tertulis ET +40 itu artinya posisi dudukan baut roda pada velg bergeser ke luar sejauh 40 mm.
Umumnya pemilik kendaraan jarang malakukan kesalahan dalam memilih ukuran ban dan velg serta ukuran PCD. Akan tetapi pemilik kerap lalai mengukur offset-nya hingga baru diketahui setelah ban dan velg siap dipasang atau bahkan setelah dipasang pada kendaraan.
Kebanyakan problem yang timbul adalah mentoknya ban dengan komponen bodi kendaraan seperti pada bibir spakbor atau fender, piring dudukan pegas suspensi atau dinding apron maupun dinding rumah roda akibat melupakan faktor offset.
Kalau sudah begini, biasanya pemilik menyiasatinya dengan menambahkan spacer agar ban tidak mentok. Namun perlu diingat bahwa penggunaan spacer membuat velg memiliki potensi bergeser dari posisinya karena tumpuan velg hanya bergantung pada ikatan baut-baut roda.
Seharusnya velg menempel sempurna pada dudukan roda dan tertahan oleh tonjolan poros roda agar posisi roda tetap center pada dudukannya.
Yang tidak kalah pentingnya saat memasang velg, perhatikan lubang tengah velg dan tonjolan pada dudukan velg. Idealnya antara lubang tengah pada velg dan tonjolan hub roda harus masuk secara presisi. Jika Ada celah, sebaiknya Anda meminta ring tambahan untuk di pasang pada center hub roda untuk membantu velg tetap center terhadap poros roda.
mediaindonesia.com
Angka 7.5 pada rangkaian kode 7.5 x 17 merupakan lebar velg dalam satuan inci sementara angka 17 merupakan diameter velg dalam satuan inci. Arti angka 7.5 x 17 berarti velg memiliki lebar 7,5 inci dengan diameter 17 inci.
Rangkaian kode 4/114.3 merupakan kode untuk menunjukkan jumlah baut yaitu 4 baut dan 114.3 merupakan kode untuk PCD (Pitch Circle Diameter) yaitu diameter pola lingkaran posisi baut dalam satuan milimeter. Jadi jika ada kode 5/112, berarti velg tersebut memiliki 5 lubang baut dengan PCD 112 mm.
Kode ET merupakan ukuran offset velg. Velg memiliki dua bibir yaitu bibir luar dan bibir dalam. Jika dudukan baut velg berada tepat di tengah-tengah antara bibir luar dan bibir dalam (centerline) berarti velg memiliki offset 0.
Posisi dudukan baut velg semakin ke arah luar berarti velg memiliki offset positif demikian pula sebaliknya jika posisi dudukan roda cenderung lebih ke arah dalam berarti negatif. Jadi jika pada velg tertulis ET +40 itu artinya posisi dudukan baut roda pada velg bergeser ke luar sejauh 40 mm.
Umumnya pemilik kendaraan jarang malakukan kesalahan dalam memilih ukuran ban dan velg serta ukuran PCD. Akan tetapi pemilik kerap lalai mengukur offset-nya hingga baru diketahui setelah ban dan velg siap dipasang atau bahkan setelah dipasang pada kendaraan.
Kebanyakan problem yang timbul adalah mentoknya ban dengan komponen bodi kendaraan seperti pada bibir spakbor atau fender, piring dudukan pegas suspensi atau dinding apron maupun dinding rumah roda akibat melupakan faktor offset.
Kalau sudah begini, biasanya pemilik menyiasatinya dengan menambahkan spacer agar ban tidak mentok. Namun perlu diingat bahwa penggunaan spacer membuat velg memiliki potensi bergeser dari posisinya karena tumpuan velg hanya bergantung pada ikatan baut-baut roda.
Seharusnya velg menempel sempurna pada dudukan roda dan tertahan oleh tonjolan poros roda agar posisi roda tetap center pada dudukannya.
Yang tidak kalah pentingnya saat memasang velg, perhatikan lubang tengah velg dan tonjolan pada dudukan velg. Idealnya antara lubang tengah pada velg dan tonjolan hub roda harus masuk secara presisi. Jika Ada celah, sebaiknya Anda meminta ring tambahan untuk di pasang pada center hub roda untuk membantu velg tetap center terhadap poros roda.
mediaindonesia.com
Komentar
Posting Komentar